Agar Anak Tak Jadi Target Kejahatan Siber

Rabu, 28 April 2010


Korban kejahatan dunia maya kembali terjadi. Marieta Nova Triani (14), atau yang dikenal dengan Nova, sejak Sabtu (6/2/2010) menghilang dari rumah keluarganya di jalan Alamanda Blok L 14, Bumi Serpong Damai, Serpong, Tangerang. Siswa sebuah SMP di Surabaya itu diduga dibawa pergi teman lelaki yang dikenalnya melalui Facebook.

Hal ini menjadi bukti bahwa dunia maya bukanlah tempat yang aman untuk bersosialisasi, terutama untuk anak yang belum cukup memahami pengaruh kebebasan di dunia maya. Peran orangtua sangat penting untuk membantu anak lebih bijak dalam mengarungi dunia maya. Lakukan hal ini jika Anda atau anak mulai menggemari aktivitas di situs jejaring sosial:

1. Batasi interaksi
Katakan kepada anak untuk tidak berinteraksi dengan seseorang yang belum pernah dikenalnya di dunia maya. Baik via SMS, Facebook, Twitter, forum diskusi, blog, chatroom, atau situs jejaring sosial lainnya.

2. Ikuti insting
Jika perasaan Anda sudah tidak merasa nyaman dengan aktivitas anak, itu merupakan pertanda Anda harus segera turun tangan. Jika memang sudah telanjur membuka pembicaraan, tanyakan kembali kepada diri sendiri, apakah orang itu cukup baik? Atau bahkan terlalu baik? Terkadang seorang psikopat bisa sangat baik dan ramah saat pertama berjumpa dengan calon korbannya. Selain itu, jangan mengikuti ajakan untuk bertemu, terlebih hanya berdua saja di tempat umum.

3. Taati peraturan dunia maya
Banyak orangtua yang sekarang membuatkan account Facebook untuk anak hanya agar sang anak tidak ketinggalan dalam pergaulan, tetapi lupa mengontrolnya. Sebaiknya, taati batasan usia untuk bergabung di situs jejaring sosial ataupun forum diskusi. Hal ini memang terdengar basi, tetapi tips konvensional ini demi keamanan anak-anak itu sendiri.

4. Buat data menjadi "private"
Di situs jejaring sosial (jika punya), jangan mencantumkan informasi yang terlalu detail. Misalnya alamat rumah, nomor telepon, alamat e-mail, alamat sekolah, jenis kelamin, dan hari ulang tahun. Buat data pribadi itu hanya terlihat oleh orang yang memang dikenal anak dengan baik.

5. Jangan menarik perhatian
Jangan membuat username yang menarik perhatian atau yang mengundang penasaran orang lain. Misalnya: sexy_cute_beautyme, hotgirls, ataupun nama-nama yang mengasosiasikan jenis kelamin dan menarik perhatian lawan jenis.

6. Hindari "chat" dengan "webcam"
Jangan menggunakan webcam untuk chatting, terlebih dengan orang yang tidak dikenal. Chatting dengan webcam bisa menggiring penggunanya dalam aktivitas cyber sex. Lawan jenis atau orang yang memiliki webcam bisa saja menjadi tidak sopan dan tidak senonoh. Jika ia memiliki kelainan jiwa, mungkin saja ia berbuat asusila dengan menunjukkan hal-hal yang porno atau memaksa si anak untuk berbuat asusila.

7. Hapus teman yang tidak dikenal
Jika seseorang yang tidak dikenal anak meminta untuk menjadi teman di situs jejaring sosial, katakan untuk menolaknya. Tawaran hadiah dan ajakan untuk bertemu harus ditolak dengan tegas. Rata-rata korban dijerat dengan iming-iming hadiah atau kado ulang tahun, setelah sebelumnya dimintai alamat sekolah atau rumahnya.

Jika orang tersebut sudah telanjur menjadi teman si anak dan dirasakan mulai mengganggu dan mengintimidasi, segera hapus ia dari daftar teman. Lakukan pemblokiran akunnya sehingga ia tidak bisa melihat akun si anak.

8. Jangan memajang foto, video, atau gambar seksi
Jangan memajang gambar atau foto dengan pose yang seksi dan merangsang lawan jenis. Memajang foto orang lain yang bukan menjadi milik kita juga bukan hal yang disarankan. Gambar-gambar atau foto merangsang ini akan mendorong anak (atau Anda sendiri) menjadi target kejahatan seksual.

Menggunakan "Parental Control Software" untuk Anak

Rabu, 21 April 2010

Diskusikan dengan anak tentang segala informasi yang masuk termasuk lewat internet.
Selasa, 9/2/2010 | 14:37 WIB

KOMPAS.com - Sejak ditemukan pada tahun 1960-an, teknologi internet memberi akses informasi luas bagi setiap umat manusia. Hal ini tentu memberi dampak yang positif, karena pertukaran informasi dari segala penjuru dunia baik itu berupa tulisan atau gambar bisa dilakukan dalam sekejap. Cakrawala pengetahuan pun makin bertambah luas.

Namun, saking luasnya informasi yang bisa didapat, tak jarang kehadiran internet justru memberi dampak yang negatif dengan semua tampilannya, apalagi bagi anak-anak di bawah umur. Barangkali inilah salah satu ketakutan paling besar dari para orangtua dan guru untuk mndukung anak-anak menyambungkan diri ke internet.

Situs-situs yang mengandung unsur pornografi, kekerasan, obat-obatan, alkohol, perjudian, serta penggunaan senjata adalah sesuatu yang harus dihindari oleh anak-anak. Untuk itulah pengawasan perlu dilakukan. Jika Anda menggunakan Microsoft Internet Explorer, Anda bisamenggunakan fasilitas internet option yang ada di dalamnya untuk mencegah akses ke situs yang berdampak negatif bagi anak. Atau dengan memasang parental control software di dalam komputer.

Parental control software adalah perangkat lunak yang memungkinkan orangtua memonitor aktivitas anak-anak pada komputer. Bahkan perangkat lunak ini bisa digunakan untuk membatasi informasi macam apa yang boleh dan tidak boleh untuk diakses sesuai dengan pilihan Anda. Dengan pembatasan diri ini, kekhawatiran akan dampak buruk internet pada anak, bisa dihindari.

Untuk mendapatkan perangkat lunak ini pun tak terlampau rumit, semua tergantung dari kemampuan kocek dan fitur tambahan apa saja yang ada dalam parental control software itu, karena kini program sejenis dengan mudah bisa ditemui dengan kelebihannya masing-masing.

Anda bisa mendapatkannya dengan download di internet yang biasanya tersedia dalam empat versi, yaitu retail, demo (versi demonstrasi dari software yang sebenarnya), shareware (pemakai dipersilakan memakai program secara gratis selama masih dalam batas waktu pemakaian), dan freeware (perangkat lunak yang didistribusikan secara gratis oleh si pembuatnya). Situs-situs yang menyediakan parental control software ini misalnya, www.we-blocker.com, www.chibrow.com. atau www.webkeys.com.

Sampai sekarang parental control software adalah satu langkah yang dinilai efektif dalam membatasi akses ke situs internet yang dianggap negatif. Di negara Barat sendiri, konon aturan aturan untuk menggunakan software ini sangat ketat. Akan tetapi, bimbingan dan pengarahan dari orangtua tetap penting untuk membatasi hal buruk dari dunia yang tidak terbatas ini.

Berbagai Risiko Pacaran di Usia Belia

Sabtu, 17 April 2010


Sebagai remaja, putra atau putri Anda tentu ingin merasakan indahnya masa pacaran. Pada masa itu, yang mereka lihat dan rasakan hanya yang indah-indah saja. Mereka belum mampu mengendalikan perasaannya sehingga ketika ada sesuatu yang tak beres menimpa dirinya, ia tak mau percaya bahwa dirinya telah menjadi korban.

Sebagai orangtua, sebaiknya orangtua lebih banyak berdialog dengan si ABG tentang berbagai resiko pacaran. Anda bisa memberikan peringatan apabila anak mengenal sang pacar dari dunia maya atau yang bukan dari lingkungan pergaulannya sehari-hari. Dengan sering berdialog, baik anak maupun orangtua bisa lebih bijak menanggapi situasi jika mendapati si ABG berada dalam kesulitan.

Kepada anak, berikan penjelasan bahwa inilah yang mungkin akan ia hadapi:
1. Kehamilan dan penularan penyakit menular seksual
Anak yang berpacaran di usia dini mengarah pada kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan hubungan seksual. Hal itu sangat memungkinkan terjadinya kehamilan dan penularan penyakit menular seksual (PMS). Menurut The Centers for Disease Control (CDC), kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS.

2. Kekerasan fisik
Koalisi Antikekerasan di Alabama menyebutkan bahwa satu dari tiga anak mengalami kekerasan fisik selama pacaran usia dini. Bentuknya seperti mendorong, memukul, mencekik, dan membunuh. Kejahatan tersebut sangat tertutup karena pihak korban ataupun pelaku tidak mengakui adanya masalah selama hubungan kencan. Penyebab kekerasan fisik pada remaja di antaranya kecemburuan, sifat posesif, dan temperamen dari pasangan si anak remaja. Pelaku, misalnya, mengontrol cara berpakaian si anak. Hal itu sebenarnya adalah bentuk kekerasan, yang sering kali dilihat oleh si anak sebagai bentuk perhatian.

3. Kekerasan seksual
Pemerkosaan dalam pacaran adalah bentuk kekerasan seksual dalam pacaran. Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Indonesia mengategorikan kekerasan jenis itu sebagai kekerasan dalam pacaran (KDP). KDP secara seksual terjadi ketika seseorang diserang secara seksual oleh orang lain yang dikenal dan dipercaya, seperti teman kencan. Kekerasan seksual dapat juga terjadi saat korban mabuk di suatu pesta, misalnya. Pesta menjadi ajang yang paling mudah bagi pelaku untuk mengincar remaja dengan lebih dahulu memberikan narkoba, kemudian menjadikannya korban kekerasan seksual.

4. Predator internet
Predator internet biasanya orang dewasa yang menampilkan dirinya sebagai remaja di internet dengan mengubah statusnya. Mereka berusaha manarik perhatian remaja pengguna internet. Mereka adalah pelaku seksual yang sering kali menjanjikan hadiah, mengundang remaja ke pesta-pesta supaya target bersedia berhubungan dengannya. Predator internet ini biasanya menggunakan sarana chatting dalam menjaring target. Situs jejaring sosial seperti Facebook menjadi alat ampuh. Pelaku menampilkan diri dengan meyakinkan, misalkan dengan foto atau profil yang seakan-akan masih remaja.

Obat Diare untuk Bayi yang Masih Menyusu

Kamis, 15 April 2010
Apakah bayi anda saat ini sedang menderita diare? Hal ini bisa terjadi karena makanan dari ibu yang memberikan asi tidak begitu sehat, atau makanannya terlalu extrim. Oleh karena hal itulah ibu yang sedang menyusui harus benar-benar menjaga dan memperhatikan apa yang dimakannya. Jika salah makan sedikit saja, maka sang bayilah yang akan menderita karenanya.

Nah bila bayi anda sudah terlanjur mencret, anda bisa menggunakan OBAT HERBAL yang terbuat dari bahan di sekitar,Yaitu jambu biji. Jambu biji ini sudah digunakan turun temurun oleh orang tua jaman dulu untuk OBAT TRADISIONAL menyembuhkan diare pada bayi. Berikut adalah cara pengolahan jambu biji tersebut menjadi obat diare, semoga bisa bermanfaat.

Sakit Perut atau Diare pada bayi yang masih menyusui
Bahan: jambu biji yang masih muda dan garam secukupnya.
Cara menggunakan: dikunyah oleh ibu yang menyusui bayi tersebut,
airnya ditelan dan ampasnya dibuang.

Masalah Jerawat Selama Kehamilan

Sabtu, 03 April 2010


Kehamilan merupakan masa terjadi banyak perubahan hormonal dalam tubuh. Meski kehamilan membawa banyak keceriaan dan kebahagiaan untuk keluarga, namun perubahan hormon bisa menimbulkan masalah tersendiri, khususnya pada kulit. Jerawat, masalah pigmen, kulit kering dan gatal, varises, kuku rapuh, rambut rontok, dan lainnya. Rasa nyaman terhadap diri sendiri penting untuk ibu hamil, dan ini juga berarti tampil cantik senantiasa. Sayangnya, ibu hamil tak sebebas kala ia sedang tak hamil. Ibu hamil harus tahu obat atau zat kimia apa saja yang boleh dan yang tidak ia gunakan.

Jerawat adalah salah satu masalah umum yang melanda ibu hamil. Umumnya, untuk mengatasi masalah jerawat, akan digunakan obat-obatan topikal (dioleskan pada kulit). Namun, ibu hamil harus mewaspadai obat-obatan yang akan ia gunakan. Hindari produk kulit yang mengandung salicylic acid, benzoyl peroxide, atau yang mengandung retinoid. Jika memungkinkan, hindari segala obat-obatan yang mengandung zat kimia buatan. Jika memang harus digunakan, konsultasikan dulu kepada dokter kandungan Anda mengenai zat apa yang aman digunakan. Cara alami menghindari masalah jerawat adalah dengan membersihkan wajah secara teratur. Pasalnya, wajah ibu hamil akan lebih berminyak ketimbang bagian tubuh lain, ketika ada pori-pori yang tersumbat, maka jerawat pun timbul. Gunakan sabun yang lembut, pelembap bebas minyak, dan tabir surya alami. Konsumsi makanan dan minuman yang sehat. Perbanyak air putih. Jika segala cara belum berhasil, hadapilah dengan lapang dada. Karena bagaimana pun, yang terpenting bayi dan Anda dalam keadaan sehat, lagipula masalah jerawat ini sifatnya sementara.

 

Browse