Anda mungkin sering mendengar kisah-kisah unik mengenai persalinan seorang perempuan. Ada perempuan yang bayinya sudah keluar ketika baru turun dari tukang ojek, air ketuban yang pecah ketika perempuan sedang bekerja di kantor, bahkan ada bayi yang tiba-tiba mbrojol ketika ibunya sedang berjongkok.... Bayi-bayi tersebut lahir dengan cara yang tidak biasa, dan selamat.
Namun ada fakta yang lebih unik daripada semua kisah tersebut. Ternyata, banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa dirinya tengah hamil sampai tiba-tiba sang bayi lahir. Anda mengira hal ini tidak mungkin terjadi? Masa sih, ada orang yang hamil selama sembilan bulan tanpa merasakan gejala-gejala kehamilan? Mual-muntah, ngidam, kembung, mood swing, mungkin bisa tidak dirasakan. Tetapi apa mungkin perempuan itu tidak melihat perubahan pada ukuran perutnya?
Bila itu yang Anda katakan, pikirkan lagi. Para peneliti di Jerman dan Irlandia mengatakan, satu dari 600 perempuan yang sudah menjalani beberapa bulan kehamilan tampaknya tidak sadar atau tidak terpengaruh oleh gejala-gejala yang muncul. Sebagian perempuan mungkin beruntung karena tidak merasakan gejala tersebut, sebagian yang lain mungkin tak mau mengakui kehamilannya.
Dalam kenyataannya, memang ada perempuan-perempuan beruntung yang tidak begitu merasakan mual-muntah pada pagi hari, atau setidaknya hanya mengalami gejala ringan sehingga mengira hanya sedang mulas atau mual. Gejala yang lain, seperti kembung, diare, atau berjerawat, juga kerap dianggap sebagai penyakit ringan, perubahan pola makan, atau bahkan stres.
Hal utama yang menunjukkan bahwa seorang perempuan tengah hamil -yaitu terhentinya menstruasi- juga tidak selalu dilihat sebagai sinyal kehamilan oleh beberapa perempuan. Biasanya hal ini terjadi pada perempuan yang memang masa menstruasinya tidak teratur.
Bagaimana dengan bentuk penyangkalan? Mengapa ada perempuan yang tak mau mengakui bahwa dirinya tengah hamil? Sue Macdonald, dari Royal College of Midwives, belum lama ini mengatakan pada Times Online, "Kehamilan yang tidak direncanakan bisa menyebabkan kegelisahan yang ekstrem, dan kegelisahan menyebabkan pikiran yang tertutup, yang menolak mengenali gejala-gejala tersebut."
Oleh karena itu, pada beberapa kasus, rasa mual-muntah hingga tendangan si bayi di dalam perut- dipandang sebagai akibat dari kelelahan saat melakukan aktivitas lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar